Ketika para pakar sudah tidak didengarkan lagi

Pernah gak sih kita ketemu dengan orang yang merasa lebih pintar dan merasa paling benar padahal dia bukan ahlinya? Misalnya ada pasien yang mendiagnosa dirinya sendiri dan menolak saran dokter spesialis. Atau ada orang yang baru belajar agama setahun, tapi sudah berani mendebat pendapat kiai yang mesantrennya aja belasan tahun. Atau seorang penjual suplemen diet yang berani menganulir pendapat seorang dokter gizi. Atau mungkin ada juga seorang tukang bangunan yang merasa lebih tahu soal konstruksi bangunan di hadapan seorang ahli teknik sipil? Fenomena ini menjadi satu isu menarik yang dibahas seorang penulis Amerika yang bernama Tom Nichols, dalam bukunya yang berjudul The Death of Expertise, atau Matinya Kepakaran. Secara garis besar, buku ini membahas fenomena di mana masyarakat modern semakin menolak otoritas dan keahlian, meskipun keahlian itu berbasis ilmu pengetahuan dan pengalaman yang mendalam. Nichols menguraikan bagaimana tren ini muncul, dampaknya terhadap masyarakat, sert...

Tiga Kondisi yang Terancam Masuk Neraka dalam Mencari Ilmu

 (Hadis Nomor 3 dalam Kitab Arbain Ilmiyyah)

عن كعب ابن مالك رضي الله عنه قَالَ: 

Dari Ka’ab bun Malik ra. berkata:

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: 

Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ طَلَبَ العِلْمَ لِيُجَارِيَ بِهِ العُلَمَاءَ 

Barang siapa mencari ilmu (dengan tujuan) untuk mendebat ulama/orang berilmu

أَوْ لِيُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ 

atau untuk membingungkan orang awam

أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ 

atau untuk menarik perhatian orang-orang (cari perhatian/cari muka/pamer)

أَدْخَلَهُ اللَّهُ النَّارَ

Allah Swt. akan memasukannya ke neraka.

أخرجه الترمذي في كتاب العلم باب فيمن يطلب بعلمه الدنيا

(Hadis ini dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dalam Kitab Ilmu Bab Orang yang Mencari Ilmu Karena Dunia)

Ada tiga kondisi yang digambarkan dalam hadis ini. Pertama, ada kalanya seseorang yang mencari ilmu punya tujuan supaya bisa duduk satu lingkaran dengan orang-orang yang sudah berilmu, atau ahli dalam bidang tertentu, lalu ia berekspektasi bisa mendebat keilmuan yang dimiliki oleh orang-orang yang sudah ahli. Hal ini dilakukan semata-semata supaya dipandang orang lain bahwa ia juga sama hebatnya dengan ahli ilmu yang lain, atau mungkin supaya dipandang mampu mendebat dan mengalahkan tokoh yang selama ini sudah terpandang sebagai ahli dalam bidang tertentu. 

Kedua, ada orang yang mempelajari sesuatu tujuannya supaya kelak ia bisa menyampaikan ilmu itu ke orang-orang dengan tujuan membingungkan orang awam. Ia punya tujuan untuk menyampaikan suatu teori yang justru tidak membuat hidup masyarakat awam menjadi mudah, tapi malah menciptakan kebingungan, seolah-olah hanya dia sendiri yang paham maksudnya.

Ketiga, ada orang yang mempelajari suatu ilmu dengan tujuan ia bisa menyampaikan ilmu itu di depan orang-orang, sehingga menjadi momentum untuk cari panggung, cari perhatian, cari muka, cari gelar, yang secara umum supaya jadi atensi banyak orang.

Ketiga kondisi di atas ternyata punya ancaman tersendiri, sebagaimana disampaikan Rasulullah dalam hadis ini dengan ancaman menjadi penghuni neraka.

Wallahu a'lamu. 

Komentar