Ketika para pakar sudah tidak didengarkan lagi

Pernah gak sih kita ketemu dengan orang yang merasa lebih pintar dan merasa paling benar padahal dia bukan ahlinya? Misalnya ada pasien yang mendiagnosa dirinya sendiri dan menolak saran dokter spesialis. Atau ada orang yang baru belajar agama setahun, tapi sudah berani mendebat pendapat kiai yang mesantrennya aja belasan tahun. Atau seorang penjual suplemen diet yang berani menganulir pendapat seorang dokter gizi. Atau mungkin ada juga seorang tukang bangunan yang merasa lebih tahu soal konstruksi bangunan di hadapan seorang ahli teknik sipil? Fenomena ini menjadi satu isu menarik yang dibahas seorang penulis Amerika yang bernama Tom Nichols, dalam bukunya yang berjudul The Death of Expertise, atau Matinya Kepakaran. Secara garis besar, buku ini membahas fenomena di mana masyarakat modern semakin menolak otoritas dan keahlian, meskipun keahlian itu berbasis ilmu pengetahuan dan pengalaman yang mendalam. Nichols menguraikan bagaimana tren ini muncul, dampaknya terhadap masyarakat, sert...

Sejenak Segarkan Pikiran di Lembur Kahuripan


Di tengah padatnya aktivitas perkotaan, tuntutan dunia kerja, dan berbagai macam rutinitas lainnya, pikiran pada suatu waktu akan mengalami titik jenuh dan merasakan kepenatan dalam rutinitas sehari-hari. Menanggapi hal tersebut, sebuah tempat nan sejuk dan asri di sebelah selatan kota Purwakarta menawarkan diri untuk mengobati kepenatan itu melalui pesona diri dan kekayaan budaya yang dimilikinya. Sebut saja tempat itu bernama Lembur Kahuripan. 

Lembur Kahuripan merupakan ujung bagian selatan Kabupaten Purwakarta, yang berada di bawah kaki gunung burangrang, yang juga berbatasan langsung dengan kabupaten Bandung Barat. Lembur Kahuripan terdiri dari dua buah desa, yaitu desa Pasanggrahan dan desa Cihanjawar. Meskipun berjarak kurang lebih 30 km ke sebelah selatan dari pusat kota Purwakarta, Lembur Kahuripan tetap menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Dengan sejuta pesona yang dimilikinya, mulai dari kekayaan alam sampai dengan kekayaan budaya, akan membuat siapapun merasa betah tinggal di tempat tersebut. Maka, tak heran jika tempat ini menjadi salah satu tempat yang masuk dalam daftar tempat favorit trip observation bagi sekolah-sekolah, baik sekolah di lingkungan Kabupaten Purwakarta, maupun sekolah dari luar daerah.

Lembur Kahuripan merupakan daerah  ekowisata, di mana pengunjung bisa menikmati langsung suasana pedesaan yang masih sangat asri, menikmati sensasi tinggal di rumah panggung, memasak menggunakan tungku, menyaksikan langsung rutinitas masyarakat sekitar di kebun dan persawahan, wisata sejarah, serta mengenali secara lebih dekat kehidupan masyarakat, karena pengunjung akan tinggal berbaur di rumah warga (home stay). 

Wisata sejarah yang dimiliki berupa sumber mata air ‘Pamandian Kuda’ yang mengaliri PDAM menuju daerah perkotaan sekitar Purwakarta, Karawang dan Bekasi, komplek makam keramat panembahan eyang pandita, eyang alesih dan eyang bongkok, dan tugu pejuang ’45. 

Biasanya, persawahan yang ada di kawasan ini digunakan oleh para siswa sekolah yang berkunjung untuk praktek bercocok tanam padi, wortel, brokoli, kacang-kacangan, jagung, dan palawija lainnya.  Lembur Kahuripan juga menjadi satu-satunya jalur yang biasa digunakan para pendaki gunung yang hendak sintas ke puncak gunung burangrang (lawang angin), yang kemudian perjalanan bisa diteruskan menuju daerah Situ Lembang, Bandung. 

Jika anda ingin berkemah bersama keluarga atau kerabat di Lembur Kahuripan tak perlu khawatir, karena Lembur Kahuripan juga memiliki Bumi Perkemahan “Negla” yang berada di puncak perbukitan, sehingga pemandangan lepas bisa dinikmati, terlebih ketika matahari terbit. Apabila menginap di rumah panggung adalah pilihan anda, tak perlu sungkan-sungkan untuk tinggal untuk beberapa waktu di rumah warga, yang infrastrukturnya telah ditata sedemikian rupa oleh tangan pemerintah kabupaten purwakarta.

Masalah biaya, lagi-lagi tak perlu khawatir, karena semuanya bisa dibayar sukarela tanpa tarif yang biasa kita temukan di hotel-hotel, tempat wisata, atau wisata lainnya. Istilahnya, cukup dengan membayar biaya ‘karumasaan’. Jadi, masihkah anda bingung harus dengan apa mengisi liburan kerja anda? Datanglah ke Lembur Kahuripan, karena tempat ini akan selalu setia menanti anda.  


Komentar