Ketika para pakar sudah tidak didengarkan lagi

Pernah gak sih kita ketemu dengan orang yang merasa lebih pintar dan merasa paling benar padahal dia bukan ahlinya? Misalnya ada pasien yang mendiagnosa dirinya sendiri dan menolak saran dokter spesialis. Atau ada orang yang baru belajar agama setahun, tapi sudah berani mendebat pendapat kiai yang mesantrennya aja belasan tahun. Atau seorang penjual suplemen diet yang berani menganulir pendapat seorang dokter gizi. Atau mungkin ada juga seorang tukang bangunan yang merasa lebih tahu soal konstruksi bangunan di hadapan seorang ahli teknik sipil? Fenomena ini menjadi satu isu menarik yang dibahas seorang penulis Amerika yang bernama Tom Nichols, dalam bukunya yang berjudul The Death of Expertise, atau Matinya Kepakaran. Secara garis besar, buku ini membahas fenomena di mana masyarakat modern semakin menolak otoritas dan keahlian, meskipun keahlian itu berbasis ilmu pengetahuan dan pengalaman yang mendalam. Nichols menguraikan bagaimana tren ini muncul, dampaknya terhadap masyarakat, sert...

Hilmy Mubarok: Menyejarah dalam amanah

“Semua penulis akan mati. Hanya karyanya lah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti.” -Ali bin Abi Thalib-

Kehidupan adalah mozaik kepingan kisah demi kisah yang dilakoni manusia. Di dalamnya terdapat warna-warni beraneka rupa yang tersusun sebagai harmoni penuh makna. Manusia sebagai subjek dalam perjalanan panjang yang menyusun mozaik itu, tidak semata-mata sebagai makhluk biotik yang menjalani hidup sekadar numpang lewat di dunia. Ada canda dan tawa, ada haru dan seru, ada tangis dan tawa yang tak bisa dilepaskan begitu saja. Karenanya, manusia membutuhkan sejarah untuk menyimpan semua hal itu. 

Kiranya, itulah alasan mengapa Hilmy Mubarok memiliki hobi membaca, menulis, dan jalan-jalan. Jalan-jalan menjadi wadah untuk belajar banyak hal dari luasnya dunia, membaca menjadi jendela yang memerkaya referensi dan wawasan, dan segala pengalaman dan pengetahuan itu dapat dituangkan  lewat tulisan. Tulisan adalah cara sebuah generasi mengabadikan peradabannya. Tulisan mampu menjadi kapsul sejarah sekaligus saksi berbagai fenomena hidup, sehingga segalanya mampu terjaga dalam keabadian.  Menulis bukanlah pertama kali bagi seorang Hilmy. Minat dan hasratnya dalam dunia kepenulisan secara pasti semakin terasah oleh pengalaman demi pengalaman.  Karena menulis bukan hanya meniru tradisi para ulama, tapi juga sebagai usaha untuk meninggalkan jejak dalam sejarah. 

Hilmy Mubarok merupakan pria kelahiran Bandung, 10 Juni 1992. Dalam catatan perjalanan hidupnya, ia tempuh riwayat pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar sampai SLTA di Kota Kembang, Bandung, Jawa Barat. Selama itu lah, ia berhasil mengukir banyak prestasi akademik yang tidak hanya mampu mengharumkan dirinya, tapi juga lingkungan sekitarnya. 

Hilmy di lingkungan KPMJB, dikenal sebagai sosok yang bijak, tekun, dan disiplin. Kegemarannya terhadap membaca buku dan mengikuti kajian-kajian keislaman, membuat semua perkataan dan perbuatannya senantiasa teduh dengan pengetahuan dan wawasan. Hal ini lah yang membuatnya menjadi istimewa di antara yang lainnya. Kehadirannya membawa warna tersendiri bagi KPMJB, ditambah dengan kontribusi aktif yang diberikannya, merupakan hal yang tak perlu diragukan lagi.  

Berbicara tentang hidup, baginya, hidup adalah amanah. Menjalani kehidupan sama dengan menunaikan amanah. Karena itulah, ia merasa bahwa kehidupan menuntutnya untuk berkarya secara produktif, dan menjadi manfaat. Asumsi tersebut tumbuh menyebar dan mengakar dalam diri seorang Hilmy Mubarok. Sepak terjangnya di dunia akademik dan dunia organisasi telah menunjukkan hal positif sebagai bukti bahwa ia telah banyak berusaha untuk menunaikan amanah itu sebaik mungkin.

Dunia organisasi bukanlah hal yang asing bagi seorang Hilmy Mubarok. Jam terbang serta pengalamannya yang mumpuni dalam hal organisasi, telah menjadikan dirinya sebagai pribadi yang terbiasa dengan kedisiplinan kerja, visioner, kehidupan yang terarah, dan berorientasi pada proses dan tujuan. Dengan bekal pengalaman dan wawasan itulah, ia menjadi Wakil Ketua KPMJB  yang turut  menahkodai perahu kepemimpinan KPMJB Periode 2014-2015. 


TK : Baitul Ikhlas, Baleendah

SD : SD Galih Pawarti, Baleendah

SLTP : MTs Al-Ihsan, Baleendah

SLTA : MA Al-Ihsan, Baleendah

PT : Al-Azhar University Fak. Ushuluddin Jur. Tafsir, Tk. IV


Pengalaman Organisasi :

Koordinator Div. Infotek KPMJB 2011-2013

Bendahara SPA KPMJB 2011

Wakil Ketua Pelaksana Gebyar Parahyangan II

Sekretaris MPA KPMJB 2013-2014

Koordinator Bagian Penerangan OPPMAI (Ponpes Al-Ihsan) 2009-2010

Sekretaris Senat Fak. Ushuluddin 2011-2012

Aktivis Kajian Al-I’jaz IKPM Cabang Kairo

Pimpinan Redaksi (Pimred) Mading Ponpes Al-Ihsan Serving Information of Al-Ihsan Redaction (SIAR) 2009

Pimred Buletin Manggala KPMJB 2011-2012

Pimred Buletin ASHALA, Senat Fak.  Ushuluddin 2011-2012

Editor Buletin Manggala KPMJB 2012-2013

Editor Buletin IQRA, Kajian Al-I’jaz IKPM Cab. Kairo

Tim Penilai PPMI Award 2012

Ketua Panwaslu PPMI 2012

Ketua BPA PPMI 2013

Komentar