Ketika para pakar sudah tidak didengarkan lagi

Pernah gak sih kita ketemu dengan orang yang merasa lebih pintar dan merasa paling benar padahal dia bukan ahlinya? Misalnya ada pasien yang mendiagnosa dirinya sendiri dan menolak saran dokter spesialis. Atau ada orang yang baru belajar agama setahun, tapi sudah berani mendebat pendapat kiai yang mesantrennya aja belasan tahun. Atau seorang penjual suplemen diet yang berani menganulir pendapat seorang dokter gizi. Atau mungkin ada juga seorang tukang bangunan yang merasa lebih tahu soal konstruksi bangunan di hadapan seorang ahli teknik sipil? Fenomena ini menjadi satu isu menarik yang dibahas seorang penulis Amerika yang bernama Tom Nichols, dalam bukunya yang berjudul The Death of Expertise, atau Matinya Kepakaran. Secara garis besar, buku ini membahas fenomena di mana masyarakat modern semakin menolak otoritas dan keahlian, meskipun keahlian itu berbasis ilmu pengetahuan dan pengalaman yang mendalam. Nichols menguraikan bagaimana tren ini muncul, dampaknya terhadap masyarakat, sert...

Warga Jawa Barat di Kairo Bersilaturahmi dengan Ibu-Ibu Pengusaha IWAPI Bandung

KAIRO, (MGL).- Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bandung dan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) Mesir melakukan silaturahmi di Wisma Nusantara, Rabea Adaweya, Mesir, Jumat (28/03/2014). Hal ini dilakukan dalam rangka kunjungan IWAPI Bandung untuk acara Cairo International Fair (CIF) ke-47 yang dilangsungkan dari tanggal 19-28 Maret 2014 di Cairo International Convention & Exhibition Center, Kairo, Mesir. 

Dalam pertemuan tersebut, Iwan Jenal Aripin selaku Gubernur KPMJB didampingi oleh Wakilnya, Hilmy Mubarok, Sekretaris KPMJB, dan Bagian Keputrian KPMJB. Sedangkan IWAPI sendiri diwakili oleh Haryati selaku Ketua, dan lima orang wanita pengusaha lainnya.

Ketua IWAPI Bandung Haryati mengatakan, pertemuan IWAPI dengan KPMJB bukan hanya sekadar acara silaturahmi, tetapi juga sebagai momen untuk saling berbagi pengalaman. “Kita sharing pengalaman berwirausaha, kalian sharing tentang Mesir” ungkapnya.

Kultur, budaya, bahasa, dan tanah kelahiran yang sama, membuat pertemuan IWAPI Bandung dan KPMJB kental dengan nuansa kekeluargaan, obrolan yang hangat dan tidak terkesan formal. Selain berbagi pengalaman, IWAPI juga memberikan berbagai tips dan trik untuk menjadi pengusaha yang sukses. “Harus ulet, tidak gengsi, yakin, dan barang yang dijual harus punya nilai lebih” ujar Elin, salah seorang pengusaha celana legging asal Bandung.

Dalam kesempatan itu pula, IWAPI dan KPMJB melakukan perbincangan mengenai kerja sama bisnis pemasaran barang-barang lokal untuk dipasarkan di Kairo. Harapannya, IWAPI berharap mampu melahirkan generasi muda yang berjiwa enterpreuneur, berdaya saing, dan mandiri. [] Azuz. 


Komentar