Ketika para pakar sudah tidak didengarkan lagi

Pernah gak sih kita ketemu dengan orang yang merasa lebih pintar dan merasa paling benar padahal dia bukan ahlinya? Misalnya ada pasien yang mendiagnosa dirinya sendiri dan menolak saran dokter spesialis. Atau ada orang yang baru belajar agama setahun, tapi sudah berani mendebat pendapat kiai yang mesantrennya aja belasan tahun. Atau seorang penjual suplemen diet yang berani menganulir pendapat seorang dokter gizi. Atau mungkin ada juga seorang tukang bangunan yang merasa lebih tahu soal konstruksi bangunan di hadapan seorang ahli teknik sipil? Fenomena ini menjadi satu isu menarik yang dibahas seorang penulis Amerika yang bernama Tom Nichols, dalam bukunya yang berjudul The Death of Expertise, atau Matinya Kepakaran. Secara garis besar, buku ini membahas fenomena di mana masyarakat modern semakin menolak otoritas dan keahlian, meskipun keahlian itu berbasis ilmu pengetahuan dan pengalaman yang mendalam. Nichols menguraikan bagaimana tren ini muncul, dampaknya terhadap masyarakat, sert...

Tipologi Beragama


  1. Ekslusivisme, suatu pandangan bahwa ajaran yang paling benar hanyalah agama yang dipeluknya, agama lain sesat dan wajib untuk dikikisnya, baik agama atau pemeluknya dinilai terkutuk dalam pandangan Tuhan
  2. Inklusivisme, berpandangan bahwa diluar agama yang dipeluknya, juga terdapat kebenaran, meskipun tidak seutuh dan sesempurna agama yang dipeliknya
  3. Pluralisme, berpandangan bahwa secara teologis, pluralitas agama dipandang sebagai suatu realitas niscaya, yang masing-masing berdiri sendiri, sejajar, sehingga semangat misionaris atau dakwah menjadi tidak relevan
  4. Elektivisme, sikap keberagamaan yang berusaha memilih dan mempertemukan berbagai segi ajaran agama yang dipandang baik dan cocok untuk dirinya sendiri;
  5. Universalisme, beranggapan bahwa pada dasarnya semua agama adalah satu dan sama.

Komentar