Ketika para pakar sudah tidak didengarkan lagi

Pernah gak sih kita ketemu dengan orang yang merasa lebih pintar dan merasa paling benar padahal dia bukan ahlinya? Misalnya ada pasien yang mendiagnosa dirinya sendiri dan menolak saran dokter spesialis. Atau ada orang yang baru belajar agama setahun, tapi sudah berani mendebat pendapat kiai yang mesantrennya aja belasan tahun. Atau seorang penjual suplemen diet yang berani menganulir pendapat seorang dokter gizi. Atau mungkin ada juga seorang tukang bangunan yang merasa lebih tahu soal konstruksi bangunan di hadapan seorang ahli teknik sipil? Fenomena ini menjadi satu isu menarik yang dibahas seorang penulis Amerika yang bernama Tom Nichols, dalam bukunya yang berjudul The Death of Expertise, atau Matinya Kepakaran. Secara garis besar, buku ini membahas fenomena di mana masyarakat modern semakin menolak otoritas dan keahlian, meskipun keahlian itu berbasis ilmu pengetahuan dan pengalaman yang mendalam. Nichols menguraikan bagaimana tren ini muncul, dampaknya terhadap masyarakat, sert...

Peran, Fungsi, dan Nilai Agama Dalam Kehidupan

Peran agama bagi individu
  1. Menjawab pertanyaan yang tak mampu dijawab oleh logika manusia
  2. Memberi paradigma kepada manusia tentang Allah sebagai Tuhan
  3. Membedakan antara yang hak dan yang batil
  4. Fungsi kreatif, mendorong manusia untuk bekerja, beramal, dan kerja kreatif
  5. Pedoman penyempurnaan akhlak
  6. Fitrah manusia yang membutuhkan agama, adanya kekuatan adikodrati di luar kemampuan manusia
  7. Membangun dan membimbing dalam pembentukan ilmu pengetahuan dan teknologi
Fungsi agama bagi individu
    1. Sebagai sistem nilai yang membuat norma-norma tertentu
    2. Norma-norma tersebut menjadi kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan degan keyakinan agama yang dianutnya
    3. Agama memberikan kemantapan batin, rasa bahagia, rasa terlindungi, rasa sukses dan rasa puas
    4. Agama dapat mendorong individu melakukan sesuatu aktivitas, karena perbuatan yang dilatar belakangi keyakinan agama dinilai memiliki unsur kesucian dan ketaatan
    Peran agama bagi masyarakat
    1. Agama memiliki fungsi yang vital, yakni sebagai salah satu sumber hukum atau dijadikan sebagai norma.
    2. Agama mengatur bagaimana gambaran kehidupan sosial yang ideal, yang sesuai dengan fitrah manusia.
    3. Agama memberikan contoh yang konkret mengenai kisah-kisah kehidupan sosio-kultural manusia pada masa silam, yang dapat dijadikan contoh yang sangat baik bagi kehidupan bermasyarakat di masa sekarang.
    4. Kita dapat mengambil hikmah dari dalamnya. Meskipun tidak ada relevansinya dengan kehidupan masyarakat zaman sekarang sekalipun, setidaknya itu dapat dijadikan pelajaran yang berharga, misalnya agar tidak terjadi tragedi yang sama di masa yang akan datang.
    Fungsi agama bagi masyarakat
    1. Fungsi Edukatif; ajaran agama yang mereka anut memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi; ajaran agama berfungsi menyuruh dan melarang. Dan karena unsur suruhan dan larangan ini telah membimbing pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan baik menurut ajaran agama masing-masing;
    2. Fungsi Penyelamat; keselamatan yang diberikan mencakup dua alam, yakni dunia dan akhirat.
    3. Fungsi Pendamaian; melalui tuntunan agama orang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian batin, misalnya dengan cara bertobat, pencucian atau penebusan dosa;
    4. Fungsi Social Control;  ajaran agama yang berfungsi sebagai norma dapat menjadi pengawasan sosial secara individu maupun kelompok;
    5. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas;  secara psikologis penganut agama yang sama akan merasa memiliki kesamaan dan satu kesatuan; hal ini akan membina rasa solidaritas yang bahkan dapat mengalahkan rasa kebangsaan;
    6. Fungsi Transformatif, ajaran agama dapat merubah seseorang/kelompok menjadi kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya;
    7. Fungsi Kreatif; ajaran agama mendorong seseorang/kelompok untuk bekerja produktif bukan saja untuk kepentingan pribadi maupun orang lain, melakukan inovasi dan penemuan baru;
    8. Fungsi Sublimatif;  ajaran agama mengkusudkan segala usaha manusia, selama tidak bertentangan dgn norma agama, bila dilakukan dengan tulis lillahi ta’ala maka termasuk ibadahan
    Nilai dalam agama
    1. Nilai spiritual yang tetap menjaga agar masyarakat tetap konsisten dalam menjaga stabilitas lingkungan 
    2. Nilai kemanusiaan yang mengajarkan manusia agar dapat saling mengerti satu sama lain,  dan dapat saling bertenggang rasa.

    Nilai kebenaran agama


    1. Secara filosofis, kebenaran yang sebenarnya adalah satu, tunggal, dan tidak majemuk. Yaitu sesuai dengan realitas. Dalam konteks agama, semua agama ingin mencapai realitas tertinggi (the ultimate reality). Islam dan Kristen menerjemahkan realitas tertinggi itu sebagai Allah (dengan pengucapan sedikit berbeda), Yahudi menyebutnya Yehova, ini berarti bahwa yang dikejar sebagai realitas tertinggi itu adalah satu. Prithjof Schoun mengatakan, bahwa semua agama itu sama pada alam transendental. Pada alam ini semua agama mengejar realitas tertinggi.
    2. Secara Sosiologi, menjadikan proses pencapaian dan penerjemahan Realitas Tertinggi, menjadikan klaim agama berbeda. Islam memandang bahwa agamanyalah yang paling benar, begitu juga dengan agama lainnya.


    Komentar