Ketika para pakar sudah tidak didengarkan lagi

Pernah gak sih kita ketemu dengan orang yang merasa lebih pintar dan merasa paling benar padahal dia bukan ahlinya? Misalnya ada pasien yang mendiagnosa dirinya sendiri dan menolak saran dokter spesialis. Atau ada orang yang baru belajar agama setahun, tapi sudah berani mendebat pendapat kiai yang mesantrennya aja belasan tahun. Atau seorang penjual suplemen diet yang berani menganulir pendapat seorang dokter gizi. Atau mungkin ada juga seorang tukang bangunan yang merasa lebih tahu soal konstruksi bangunan di hadapan seorang ahli teknik sipil? Fenomena ini menjadi satu isu menarik yang dibahas seorang penulis Amerika yang bernama Tom Nichols, dalam bukunya yang berjudul The Death of Expertise, atau Matinya Kepakaran. Secara garis besar, buku ini membahas fenomena di mana masyarakat modern semakin menolak otoritas dan keahlian, meskipun keahlian itu berbasis ilmu pengetahuan dan pengalaman yang mendalam. Nichols menguraikan bagaimana tren ini muncul, dampaknya terhadap masyarakat, sert...

Karakteristik Ajaran Agama 1

Yusuf Qardhawi dalam bukunya "khasaais al-ammah lil al-islamiyah" menyebutkan ada tujuh karakteristik umum :
1. Robbaniyyah (Ketuhanan)

  1. Islam bersumber dari Allah, bukan manusia. 
  2. Nabi hanya sebagai wahyu, dan yang diucapkannya termasuk wahyu (QS. An-Najm :3-4). 
  3. Ajaran islam terjamin kemurniannya (QS. Al-Hijr :9). 
  4. Seorang muslim harus mengakui Allah sebagai Tuhannya, dengan segala konsekuensinya, yaitu mengabdi kepada-Nya sehingga menjadi makhluk yang rabbani
2. Insaniyyah (Kemanusiaan)

  1. Islam adalah agama yang diturunkan untuk manusia. Maka, islamlah yang cocok bagi fitrah manusia
  2. Tidak ada ajaran islam yang bertentangan dengan jiwa manusia
  3. Secara fitrah, manusia punya kecenderungan untuk cinta duniawi. Islam tidak melarang, namun mengarahkan (QS. Al-Qashash : 77)
3. Sumuliyah (Komprehensif)

  1. Islam merupakan agama dengan ajaran yang lengkap
  2. Kelengkapannya nampak dalam segala aspek kehidupan, mulai dari urusan pribadi, sampai pada urusan berbangsa dan bernegara
  3. Kekomprehensifan islam dari segi ajaran yang mudah diamalkan
  4. Segala persoalan ada petunjuknya dalam islam (An-Nahl :89)
4. Waqiiyah (Realistis)

  1. Menunjukkan bahwa islam adalah agama yang dapat diamalkan oleh manusia
  2. Dapat diamalkan manusia meskipun berbeda latar belakang ras, suku, usia, pendidikan, dll.
  3. Islam tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman. Bahkan mampu mengatasi dampak negatif dari kemajuan zaman
5. Washathiyyah (Pertengahan)

  1. Manusia butuh konsep agama yang seimbang
  2. Islam punya konsep bahwa Tuhan itu ada, namun adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala
  3. Keberadaan Tuhan dapat dibuktikan dengan alam semesta yang konkrit. Itu artinya, konsep tuhan merupakan konsep yang seimbang
6. Wuduh (Jelas)

  1. Islam tidak membuat manusia menjadi bingung dalam mengamalkan ajarannya
  2. Dalam konsep akidah, konsep islam begitu jelas sehingga dengan akidah yang mantap, manusia menjadi terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya
  3. Konsep syariah dan hukumnya jelas, sehingga manusia dapat melaksanakan peribadahan dengan baik dan tahu mana yang hak dan batil, apalagi telah dicontohkan oleh Rasul
7. Al-Jam'u baina tsabat wa al-muruunah (Gabungan antara yang mutlak dan fleksibel)

  1. Dalam islam tergabung antara yang permanen dan yang fleksibel
  2. Yang permanen adalah yang tidak bisa diganggu gugat, seperti salat lima waktu. Namun dalam pelaksanaannya fleksibel, seperti salatnya orang yang sakit
  3. Secara prinsip, islam tidak akan mengalami perubahan. Namun, dalam pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Kebenaran islam mutlak, namun teknisnya fleksibel.


Komentar