Pengantar menuju Bahasa Arab
Bahasa Arab biasanya selalu berada di urutan enam bahasa yang digunakan secara resmi di banyak forum dunia. Sebagai bahasa Alquran, kitab suci umat Islam, bahasa Arab juga secara luas digunakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bahasa ini termasuk dalam grup bahasa semit, termasuk serumpun dengan bahasa Hebrew dan Amharic, bahasa resmi masyarakat Etiopia.
Terdapat beberapa dialek bahasa Arab:
- Bahasa Arab Klasik (Classical Arabic) - bahasa Alquran- yang digunakan oleh penutur asli dialek Mekah, yang saat ini dikenal dengan Saudi Arabia.
- Bentuk adaptasi dari Arab Klasik, dikenal sebagai Bahasa Arab Modern (Modern Standard Arabic/Fush-ha). Bahasa ini banyak digunakan dalam buku-buku, koran, media daring, televisi, radio, masjid, dan dalam percakapan orang-orang Arab dalam forum-forum resmi (misalnya dalam konferensi internasional).
- Dialek Lokal (Local Dialects) adalah jenis dialek yang berbeda-beda dikarenakan perbedaan budaya dan letak geografis. Bahasa Arab masyarakat Maroko mungkin akan sulit dipahami oleh masyarakat berbahasa Arab di Iraq, atau bahasa Arab di Mesir punya banyak perbedaan dialek dengan bahasa Arab yang dituturkan masyarakat Lebanon. Perbedaan dialek ini terjadi di hampir semua negara Arab, meskipun mereka pada dasarnya menggunakan bahasa yang sama.
Bahasa Arab bukan hanya digunakan di negara-negara di geografi Jazirah Arab atau Asia Barat. Bahasa Arab juga menjadi bahasa kedua di beberapa negara, seperti di negara-negara Afrika Utara dan Asia Tengah.
Posisi pasti bahasa Arab dalam tabel bahasa-bahasa di dunia bervariasi berdasarkan metode yang digunakan. Bahasa ini bisa saja berada di urutan atas dalam kategori kosa kata terbanyak, juga bisa berada di urutan lain dalam kategori jumlah penutur, tingkat kesulitan untuk dipelajari, dan sebagainya.
Sebuah laman linguis, Ethnologue, menempatkan bahasa Arab di posisi keempat sebagai bahasa penduduk dunia yang digunakan sebagai bahasa pertamanya. Studi lain menempatkannya di posisi ketiga sampai ketujuh dalam kategori dan kajian serupa.
Salah satu kesulitan dalam membuat kajian itu adalah sulitnya mengumpulkan data yang akurat, sebab selalu muncul perdebatan di kalangan ahli bahasa bagaimana cara memdefinisikan "penutur" sebuah bahasa dan penutur "bahasa Arab" secara partikular. Di beberapa negara Arab, sebagai contoh, banyak sekali masyarakat Arab yang tidak pandai menggunakan Bahasa Arab Modern/
Fush-ha (
Modern Standard Arabic).
Alfabet Arab
Bahasa Arab tidak seperti bahasa Indonesia, Inggris, atau Latin, bahasa tulisnya dibaca dari kanan ke kiri.
Bahasa ini adalah bahasa fonetik, apa yang diucapkan sesuai dengan apa yang tertulis, sehingga siapapun yang baru belajar bahasa Arab hampir tidak akan menemukan kesulitan dalam pengucapan sebagaimana ketika belajar bahasa asing lain seperti Inggris, Perancis, atau lainnya.
Terdapat 18 bentuk huruf yang sangat bervariasi bentuk penggunaannya tergantung pada di mana ia diposisikan, apakah di awal kata, di tengah, atau di akhir. Dalam penulisan Arab tidak dikenal istilah huruf Kapital. Keseluruhan huruf Arab adalah 28 huruf dalam bentuk dan kombinasi yang berbeda-beda. Beberapa huruf memiliki kesamaan satu sama lain, namun terdapat titik dan kode yang ditempatkan untuk membedakan satu dengan lainnya.
Selain huruf-huruf tersebut, terdapat pula tanda-tanda khusus untuk menandai kata-kata tertentu yang harus diucapkan lebih panjang beberapa vokal (vowels), dan tanda huruf vokal (harakat) dari setiap huruf.
Meskipun alfabet Arab seperti yang dikenal sekarang nampak berbeda, akan tetapi terdapat akar yang sama dengan bahasa lain seperti alfabet bahasa Latin, Yunani, Phoenician, Aram, dan Nabati. Penggunaan alfabet dalam bahasa Latin seperti Persia, Urdu, dan Melayu, menggunakan adaptasi dari tulisan Arab.
Penggunaan angka dalam hampir seluruh bahasa di dunia -1,2,3,dll.- aslinya berasal dari bahasa Arab, meskipun beberapa negara Arab menggunakan penomoran dari Hindi.
Seni penulisan dekorasi (kaligrafi) adalah salah satu bentuk seni tertinggi di dunia Arab secara umum. Hal tersebut dikarenakan banyaknya Muslim yang sangat ketat dalam menilai karya seni lain, yang tidak semua bentuk karya seni disetujui mampu mewakili kehidupan manusia dan atau makhluk hidup secara umum (seperti seni lukis, seni patung, dll.).
Aksen, Diakritik, dan Tasykil
Tasykil dasar terdiri dari:
1. Fatha: sebuah garis pendek ditulis di atas huruf yang merepresentasikan bunyi vokal A setelah bunyi asli dari huruf konsonan.
2. Kasra: sebuah garis pendek yang sama dengan Fatha ditulis di bawah huruf yang merepresentasikan bunyi vokal I setelah bunyi asli dari huruf konsonan.
3. Dhamma: sebuah simbol mirip angka 9, ditulis di atas huruf yang merepresentasikan bunyi vokal U setelah bunyi asli dari huruf konsonan.
4. Sukun: sebuah simbol tambahan mirip huruf O, ditulis di atas huruf yang merepresentasikan bunyi mati/bunyi asli dari huruf konsonan.
Komentar
Posting Komentar