Menelusuri Perjalanan Psikologis Seorang "Pria yang Mencuci Piring"

Apa jadinya ketika seorang psikiater, yang notabene tukang ngobatin orang-orang sedih dan kehilangan, malah mengalami kesedihan dan kehilangan? Buku ini menawarkan perspektif menarik tentang proses berduka melalui pengalaman pribadi seorang psikiater, dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ., yang menghadapi kehilangan anaknya. Dengan gaya penulisan yang sederhana dan penuh makna, buku ini mengajak pembaca untuk menyelami dunia psikis seseorang yang berjuang untuk mengatasi kesedihan dan menemukan kembali kekuatan untuk melanjutkan hidup. Buku ini disusun dengan gaya yang mudah dipahami, menggunakan diksi sederhana yang cocok untuk kalangan luas. Meskipun penulis adalah seorang profesional medis yang akrab dengan istilah psikologi dan kedokteran, ia berhasil mengemas konsep-konsep tersebut dalam bahasa yang sangat mudah dipahami, sehingga pembaca dari berbagai latar belakang dapat menikmati dan mengambil manfaat dari pembacaannya. Secara struktur, buku ini terdiri dari 16 judul, yang secara berur...

Belajar Man Jadda WaJada bersama Ahmad Fuadi

KAIRO, (MGL).- Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Kairo, Mesir, menggelar acara seminar dan dialog interaktif bersama penulis Ahmad Fuadi, di Auditorium Hadiqoh Dauliyah Kairo, Mesir, pada hari Sabtu (22/03). Acara yang dimulai dari pukul 17.00 waktu setempat ini bertajuk  “The Power of Man Jadda Wa Jada”.  Selama acara berlangsung, tampak para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat Indonesia serta beberapa mahasiswa dari Malaysia dan Singapura tampak antusias mengikuti rangkaian acara tersebut.

Acara yang berlangsung sekitar empat jam ini merupakan kegiatan motivasi yang disampaikan Ahmad Fuadi lewat pengalaman hidupnya selama mondok di Pondok Modern Gontor, pengalaman belajar di luar negeri, dan seputar dunia kepenulisannya. Dalam materinya, ia menuturkan bahwa niat yang kuat jika dibarengi usaha yang maksimal, maka akan membuahkan hasil yang maksimal. “Harus berani lebih dari yang lain. Jika usaha kita lebihkan, maka hasilnya pun akan Allah lebihkan” tuturnya.

Selain usaha dan doa, tambahnya, niat yang kuat serta kerja keras dan konsistensi merupakan beberapa hal yang sepatutnya dilakukan untuk menggapai apapun yang diinginkan. Menurutnya, meskipun hasilnya tidak selalu sesuai harapan, tapi pola pikir yang husnu dzan adalah cara terbaik untuk menyikapinya. Bahkan, bagi seorang A. Fuadi, kegagalan dan segala rintangan merupakan sebuah energi untuk berusaha lebih lagi. 

Dalam acara ini, penulis novel trilogi Negeri 5 Menara ini juga mengajak peserta seminar untuk menuangkan segala hal dalam bentuk tulisan. Menurutnya, tulisan adalah media yang mampu membuat penulisnya awet muda, dan dapat dikenang sepanjang masa. Baginya, untuk menjadi penulis yang baik tidak cukup hanya mampu menulis dengan baik, tapi juga harus memiliki akses, jaringan, dan mampu menciptakan karya yang sesuai dengan selera pasar.  Mantan wartawan ini juga menuturkan,  permasalahan dunia kepenulisan di Indonesia secara umum adalah banyaknya orang yang mampu menulis dengan baik, tapi hanya sebagian kecil yang punya keberanian untuk mengirimkannya ke penerbit-penerbita skala nasional. 

Selain acara seminar dan dialog interaktif, acara ini juga dimeriahkan oleh Insan Nasyid dan Nuzha Accapela yang masing-masing membawakan dua buah lagu. Selain itu, bazar makanan dan buku-buku karya Ahmad Fuadi juga turut mewarnai suksesnya acara tersebut. [] Azuz.


Komentar