1. Sikap-Sikap Umat Islam- Sikap yang berdasarkan pada asumsi bahwa Ilmu Pengetahuan yang berasal dari Barat sebagai Ilmu Pengetahuan yang sekuler, karena itu harus ditolak;
- Sikap yang menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan yang berasal dari Barat bersifat netral, karena ilmu itu harus diterima apa adanya tanpa rasa curiga;
- Sikap yang didasarkan pada asumsi bahwa Ilmu Pengetahuan yang berasal dari Barat sebagai ilmu yang sekuler dan materialisme. Dan dapat diterima oleh umat Islam dengan terlebih dahulu mengislamkannya (Islamisasi ilmu);
2. Ide Awal Islamisasi
- Ide Islamisasi sebenarnya berangkat dari asumsi bahwa ilmu pengetahuan tidak bebas nilai atau netral.
- Al-Attas, sebelum diajarkan lewat pendidikan, ilmu harus ditapis terlebih dulu agar nilai-nilai yang bertentangan secara diametral dengan pandangan dunia Islam dapat diminimalisasi.
- Gagasan islamisasi merupakan upaya dekonstruksi terhadap ilmu pengetahuan Barat untuk kemudian direkonstruksi ke dalam sistem pengetahuan Islam.
3. Pendapat Tentang Islamisasi
- Terdapat pro kontra dalam Islamisai ilmu pengetahuan
- Muhammad Akraoun mengatakan, proses Islamisasi adalah hal yang salah, sebab akan menjebab kita pada pendekatan yang menganggap bahwa Islam semata-mata sebagai ideologi.
- Usep fathudin, proses Islamisasi Ilmu pengetahuan bukan suatu proses yang kreatif, karena kedua kebenaran yang berbeda (yakni kebenar ilmu dan kebenaran agama.
- Usep fathudin, proses Islamisasi Ilmu pengetahuan bukan suatu proses yang kreatif, karena kedua kebenaran yang berbeda (yakni kebenar ilmu dan kebenaran agama
4. Proses Islamisasi Ilmu
- Dilakukan dengan cara menjadikan Islam sebagai landasan penggunaan ilmu pengetahuan (aksiologi); tanpa mempermasalahkan aspek otologis dan efistemologis ilmu itu;
- Dilakukan dengan cara memasukan nilai-nilai Islami kedalam konsep ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut; berangakat dari asumsi, ilmu tidak bebas nilai;
- Dilakukan dengan cara menerapkan kosep tahuan dalam arti seluas-luasnya; tauhid tidak hanya dilihat dari unsur teosentris, tetapi melihat hubungan antara manusia dgan manusia lain, manusia dengan alam, yang saling mempengaruhi sebagai buktu wujud Tuhan
- Dilakukan melalui inisiatif pribadi melalui proses pendidikan yang diberikan secara berjenjang dan berkesinambungan; “dokter yang Islami”
- Dilakuan dengan cara melakukan integrasi antara dua paradigma agama dan ilmu yang seolah-olah memperlihatkan perbedaan;
- Kebenaran ilmu yang bersifat relatif sedangkan agama bersifat absolut;
- Ilmu pengetahuan bersifat imanen dan spekualtif, sedangkan agama bersifat transenden dan pasti benar dan tidak dipertentangkan;
- Ilmu bersifat tidak pasti, sedangkan agama bersifat pasti;
- Ilmu pengetahuan melihat sesuatu yang bersifat objektif, sedangkan agama melihat sesuatu secara normatif;
- Ilmu pengetahuan melihat problematika bersadarkan rasio, sedangkan agama melihat problematika berdasarkan petunjuk Tuhan;
- Ilmu pengetahuan berbicara yang empiris, semenatra agama berbicara yang ghaib
Komentar
Posting Komentar