Menelusuri Perjalanan Psikologis Seorang "Pria yang Mencuci Piring"

Apa jadinya ketika seorang psikiater, yang notabene tukang ngobatin orang-orang sedih dan kehilangan, malah mengalami kesedihan dan kehilangan? Buku ini menawarkan perspektif menarik tentang proses berduka melalui pengalaman pribadi seorang psikiater, dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ., yang menghadapi kehilangan anaknya. Dengan gaya penulisan yang sederhana dan penuh makna, buku ini mengajak pembaca untuk menyelami dunia psikis seseorang yang berjuang untuk mengatasi kesedihan dan menemukan kembali kekuatan untuk melanjutkan hidup. Buku ini disusun dengan gaya yang mudah dipahami, menggunakan diksi sederhana yang cocok untuk kalangan luas. Meskipun penulis adalah seorang profesional medis yang akrab dengan istilah psikologi dan kedokteran, ia berhasil mengemas konsep-konsep tersebut dalam bahasa yang sangat mudah dipahami, sehingga pembaca dari berbagai latar belakang dapat menikmati dan mengambil manfaat dari pembacaannya. Secara struktur, buku ini terdiri dari 16 judul, yang secara berur...

Inovasi Pendidikan


A.  Pengertian Inovasi Pedidikan
Inovasi berasal dari bahasa latin, yaitu innovation yang berarti pembaruan dan perubahan, kata kerjnaya innovo, artinya membaharui dan mengubah. Jadi, inovasi adalah suatu perubahan yang baru menuju ke arah perbaikan atau berbeda yang sudah ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan terencana.
            Dalam kamus besar bahasa indonesia, inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, penemuan yang baru yang berbeda dari yang sudah ada.
            Menurut hasbullah, yang di maksud dengan inovasi adalah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelunya, serta sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan.
Menurut santoso S. Hamijoyo dalam buku Cecep Wijaya, mengatakan bahwa pembaruan pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif serta secara sengaja diusahakan atau dilakukan untuk meningkatkan kemampuan, guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah penemuan suatu dan perubahan. Baik berupa ide, gagasan, pemikiran atau benda dengan jalan invention dan discovery menuju ka arah perbaikan dan peningkatan kualitas.
Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang, baik berupa invention atau discovery, yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Kata inovasi, memiliki pengertian yang sama dengan kata invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru dari hasil karya manusia. Sedangkan discovery adalah penemuan seuatu yang sebenarnya teleh ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan sebagai usaha menemukan sesuatu yang baru dengan jalan melakukan kegiatan invention dan discovery.


B.  Tujuan Inovasi Pendidikan
Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas, dan efektivitas sarana serta jmlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan rahasia pendidikan sebesar-besarnya, dengan menggunakan uang, sumber tenaga, alat, dan waktu dengan jumlah yang sekecil-kecilnya.
Menurut Santoso, tujuan utama inovasi, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi. Sedangkan menurut Hasbullah mengemukakan bahwa tujuan utama dari inovasi penddikan adalah berusaha untuk meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dan sumber-sumber tenaga, uang, sarana, dan prasarana termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Adanya inovasi dalam dunia pendidikan dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia pendidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat dan lebih baik lagi. Dengan kata lain, diadakannya inovasi pendidikan ini adalah:
1.    Pembaruan pendidikan sebagai tantangan baru dan pemecah terhadap masalah-masalah yang dijumpai dalam dunia pendidikan, baik dengan cara konvensional dan inovatif.
2.    Inovasi pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis.
Adapun latar belakang diadakannya inovasi pendidikan di Indonesia, sebagai berikut:
1.    Mengejar ketertinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi, sehingga makin lama pendidikan di indonesia akan mengejar dan pada akhirnya akan semakin berjalan sejajar dengan kemajuan tersebut.
2.    Mengusahakan tertampung dan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi warga negara misalnya, meningkatkan daya tampung usia SD sampai Perguruan tinggi.
3.    Meningkatakan kualitas pendidikan, dengan sistem menyampaikan yang baru, diharapkan peserta didik akan menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan terampil dalam memecahkan masalahnya sendiri.
Adapun tujuan terjadinya proses pendidikan di indonesia secara luas adalah :
1.    Lebih meratanya pelayanan pendidikan.
2.    Lebih serasinya kegiatan belajar dengan faktor tujuan pendidikan.
3.    Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan.
4.    Lebih efektifnya sistem penyajian.
5.    Lebih lancar dan sempurnanya sistem informasi pendidikan.
6.    Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional.
7.    Lebih kokohnya kesadaran,identitas, dan kesadaran nasional.
8.    Tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar.
9.    Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna, dan mudah diperoleh.
10.    Meluasnya kesempatan kerja.

C.  Ruang Lingkup Inovasi Pendidikan
1.    Sumber terjadinya inovasi pendidikan
Mengenai sumber terjadinya inovasi pendidikan, ada tiga pandangan
Pertama, pandangan yang menyatakan bahwa agar pembaharuan  itu terlaksana dengan penuh makna dan tumbuh mengakar di masyarakat luas,sebaiknya perubahan itu mncul dari pihak bawah atau dikenal dengan istilah bottom-up innovation. Pandangan ini merupakan pandangan yang diciptakan berdasarkan ide, pikiran, kreasi, dan inisiatif dari pihak-pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, misalnya guru, kepala sekolah, siswa, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya.
Kedua, menyatakan bahwa tanpa ada persetujuan atau keputusan dan kebijakan dari pihak atas, maka orang-orang yang di tingkat bawah dan daerah akan merasa ragu-ragu atau kurang merasa terdorong untuk ikut serta menyebarkan dan melaksanakan pembaharuan. Oleh karena itu sebaiknya ide-ide pembaharuan itu muncul dari pihak atas atau pusat sebagai penentu dan pemegang kebijakan. Pandangan ini dikenal dengan istilah top-down innovation. sebab penemuan dan perubahan sesuatu yang baru itu, dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai kebijakan yang ada di pemerintahan, baik pusat maupun daerah.
Inovasi ini sengaja dilakukan atasan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pandidikan, atau pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, atau sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi, dan lain sebagainya.
          Ketiga, menyatakan bahwa yang terpenting gagasan dalam proses perubahan itu berlangsung secara sedikit demi sedikit, aspek demi aspek, dan berlahan demi berlahan, teapi berlangsung secara terus menerus dari waktu ke waktu.karena sesuai dengan dinamika kehidupan sebenarnya perubahan pendidikan itu akan berlangsung terus menerus betapapun lambannya suatu sistem inovasi jenis ketiga ini, tidak melihat dari jenis top-down innovation ataupun bottom-up innovation tidak menjamin masalah, yang terpenting adalah sifat kontinuitasnya perubahan tersebut.
2.    Bidang- bidang inovasi pendidikan
Berdasarkan komponen yang ada keseluruhan sistem pendidikan, terdapat banyak hal yang perlu mendapat perubahan, baik itu peningkatan, penyempurnaan maupun perbaikan melalui kegiatan inovasi. Bidang-bidang tersebut antara lain menyangkut peserta didik, tujuan pendidikan, materi bahan ajar, media pembelajaran, fasilitas pendidikan, metode pembelajaran, komunikasi di kelas, dan lain sebagainya.
3.    Jenis-jenis inovasi pendidikan
Berdasarkan objeknya, inovasi terdiri dari tiga jenis, yaitu:
a.    Inovasi dalam jenis hubungan antar orang, misalnya pembaharuan dalam peranan guru, perubahan dalam tata laksana baru, yang harus berdasarkan pengambilan keputusan pada informasi dan bukan pada selera perorangan atau pemimpin.
b.    Inovasi jenis software, misalnya perubahan mengenai tujuan dan struktur kurikulum berdasarkan model sistem penyampaian dan cara-cara penilaian kurikulum dan pendidikan.
c.    Inovasi dalam jenis hardware, misalnya perubahan dan bentuk ruang kelas dalam rangka memenuhi tuntutan baru karena terjadi pembaharuan dalam hubungan antar orang.
Berdasarkan derajat atau tingkatannya, inovasi terdiri dari empat jenis, yaitu:
a.    Jenis pembaharuan dalam nilai atau wawasan pendidikan. Dalam jenis ini menunt adanya perubahan yang mendasar tentang orientasi, wawasan, asas, dan filosofis, cita-cita kebijaksanaan yang sudah tidak cocok lagi dengan tuntuan perkembangan politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan yang berkembang.
b.    Pembaharuan dalam jenis operasi tata laksana pengelolaan yang terdiri atas serangkaian pengelolaan mulai dari penelitian dan pengembangan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, penilaian dan pengawasan.
c.    Pembaharuan dalam jenis tugas dan fungsi. Pembaharuan yang terjadi dalam  nilai dan wawasan akan membawa pada konsekuensi perubahan pula pada fungsi dan tugas lembaga dan orang-orang yang ada didalamnya, termasuk para pejabat dan petugas lembaga pendidikannya itu, baik guru maupun tenaga administratif.
d.   Pembaharuan dalam jenis keahlian atau kemampuan-kemampuan khusus dan dituntut dari para petugas tata laksana atau guru, karena adanya perubahan dalam sistem pengajaran.
            Berdasarkan sifatnya, inovasi di dunia pendidikan dikelompokkan kedalam enam kelompok, yaitu:
a.    Penggantian, misalnya inovasi dalam bentuk penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk-bentuk perabot, alat-alat, guru, atau sistem lama yang diganti dengan sistem baru.
b.    Perubahan, misalnya upaya mengubah tugas guru yang tadinya bertugas mengajar, juga harus bertugas sebagai guru bimbingan.
c.    Penambahan
d.   Penyusunan kembali
e.    Penghapusan, upaya pembaharuan dengan cara menghilangkan aspek-aspek tertentu dalam pendidikan.
f.     Penguatan, yaitu upaya peningkatan untuk memperkokoh kemampuan atau pola yang sebelumnya terasa lemah.
4.    Proses Inovasi Pendidikan
Proses inovasi pendidikan mempunyai empat tahapan,diantaranya :
a.    Invention (penemuan)
Invention meliputi penemuan-penemuan tentang sesuatu hal yang baru, biasanya merupakan adaptasi dari yang telah ada. Akan tetapi, pembaharuan yang terjadi dalam pendidikan, terkadang, menggambarkan suatu hasil yang sangat berbeda dengan yang terjadi sebelumnya.
b.    Development (pengembangan)
Dalam proses pembaharuan biasanya harus mengalami suatu pengembangan sebelum ia masuk dalam dimensi skala besar. Development sering sekali bergandengan dengan riset, sehingga research dan development merupakan sesuatu yang biasanya digunakan dalam pendidikan.
c.    Duffution (penyebaran)
Konsep diffution sering kali digunakan secara sinonim denga konsep dissemination, tetapi isinya diberikan konotasi yang brbeda. Devinisi diffution menurut Roger adalah suatu persebaran suatu ide baru dari sumbe inventionnya kepada pemakai  yang terakhir.
d.   Adoption (penyerapan)
Secara mendetail, menurut Katz dan Hamilton, devinisi proses pembaharuan dan difusi dalam butir-butir berikut ini:
1.    Peneriman
2.    Melebihi waktu biasanya
3.    Dari beberapa item yang spesifik, ide, atau praktek/kebiaaan
4.    Oleh individu-individu, grup, atau uit-unit yang dapat mengadopsi lainnya
5.    Saluran komunikasi yang spesifik
6.    Terhadap struktur sosial
7.    Terhadap suatu sistem nilai atau kultur tertentu
D.      Faktor-Faktor yang Mempengaruh Inovasi Pendidikan
Pada dasarnya banyak hal yang menuntut diadakannya inovasi pendidikan, adalah:
1.    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan.
2.    Pertambahan penduduk, sekligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, menuntut adanya perubahan, sehingga menyebabkan daya tampung, ruang, dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
3.    Meningkatkan animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Hal ini diakibatkan oleh kemajuan IPTEK.
4.    Menurunya kualitas pendidikan, mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun belum mampu mengikuti perkembangan IPTEK, sehingga sangat menuntut adanya peubahan dalam pendidikan.
5.    Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
6.    Belum menyebarnya alat organisasi yang efektif serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadkan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan akan datang.
E.  Urgensi Inovasi dalam Dunia Pendidikan
Inovasi dalam pendidikan, biasanya muncul dari gagasan untuk memecahkan persoalan atau krisis yang terjadi atau dirasakan dalam sistem pendidikan.
Adanya perubahan dalam dunia pendidikan, merupakan suatu keniscayaan dalam rangka untuk:
1.    Meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan Indonesia.
2.    Meningkatkan daya saing output pendidikan indonesia dengan pendidikan yang ada diluar negri.
3.    Mengefektifkan dan mengefisienkan sarana dan prasarana serta situasi dan kondisi yang ada.
4.    Meningkatkan kualitas dan kompetensi seorang pendidik.
5.    Bisa mengikuti dan menyesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan dunia global, terutama akan kemajuan IPTEK.
6.    Mengeliminasi atau menghapus terhadap komponen-komponen pendidikan yang sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan dunia global.
F.     Contoh Inovasi Pendidikan di Indonesia
1.    Pengajaran dengan modul
Modul merupakan salah satu inovasi pendidikan di indonesia. Modul merupakan jenis kesatuan belajar yang terencana yang dirancang untuk membantu para siswa secara individual dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya.
Tujuan utama sistem pengajaran dengan modul ialah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar mengajar di sekolah, terutama yang berkaitan dngan penggunaan waktu,dana, fsilitas, dan tenaga secara cepat guna utuk mencapai tujuan.
2.    Proyek pamong
Proyek pamong merupakan proyek program pendikan bersama antara pemerintah indonesia dengan innotech. Proyek pamong adalah singkatan dari Pendidikan Anam oleh Masyarakat,orang tua, dan guru.dalam sistem kerja proyek pamong ini, peserta didik dapat belajar sendiri dengan bimbingan tutor atau anggot masyarakat, serta bimbingan orang tua.
3.    Penggunaan media internet dalam proses pembelajaran
Perkembangan dunia informasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Interaksi antara guru dan murid tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dapat menggunakan media. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup luas dari berbagai sumber melalui ruang maya dengan menggunakan internet.
G. Kendala-Kendala dalam Inovasi Pendidikan
Kendala-kendala yang mempengaruhi akan keberhasilan dalam usaha inovasi seperti inovasi kurikulum antara lain:
1.    Perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi
2.    Konflik dari motivasi yang kurang sehat
3.    Lemahnya berbagai faktor penunjang
4.    Keuangan yang tidak terpenuhi
5.    Penolakan dari sekelompok tertentu atau hasil inovasi
6.    Kurang adanya hubungan sosial dan publikasi

Komentar

  1. Ulasan yang lengkap. Bagaimanapun juga guru salah satu kunci utama Inovasi bidang pendidikan , maka wajar kesejahteraan guru lebih diperhatikan

    BalasHapus

Posting Komentar